Selasa, 14 Juni 2016

Novel Surat Kecil Untuk Ayah



                                              Surat Kecil untuk Ayah


Penulis: @BuatAyah (Boy Candra)
Editor: M. Rido Saiful
Penyelaras Aksara: Irsyad Zulfahmi
Desainer sampul: Diani apsari
Penanta Letak: Erina Puspitasari
Penerbit: Bukune

Redaksi
Bukune
Jln. Haji Montong No.57
Ciganjur-Jagakarsa
Jakarta Selatan 12630
Telp. (021) 78883030 (Hunting), ext.207,208
Faks. (021) 7270996
Website: www.bukune.com





SINOPSIS

Dear, Ayah..

Apa kabar? Kuharap kau selalu dalam keadaan baik dan sehat. Tak terasa waktu bergulir dan aku beranjak dewasa.
Tapi, semangat dan tenagamu untuk kami sekeluarga tak pernah pudar sedikit pun.
‘Kagum’ setidaknya hanya kata kecil yang bisa kuucapkan.
Ayah, sungguh kuingin membuatmu bahagia juga bangga.
Di relung hati kusematkan namamu dalam doa.
Aku sayang Ayah. Maaf, aku tak pernah mengatakannya….

     Surat Kecil untuk Ayah adalah kumpulan cerita dari Boy Candra yang mengambil tema sosok ayah. Tentang laki-laki yang selalu menyisihkan waktu demi anaknya, bekerja keras seolah tanpa batas, dan dipenuhi cinta untuk keluarganya. Namun, Ayah juga tetap manusia yang punya ceritanya sendiri. Dia mungkin tidak selalu tegap dan jalannya sesekali meragu.

       Memang, ketegaran seorang ayah kadang membuat kita lupa; bahwa dia juga seorang manusia.
Bagi Seorang anak, Ayah adalah sosok lelaki yang paling dekat dalam hidupnya. Lelaki yang mamberikan kasih tak terkira. Lelaki yang selalu mengahdirkan senyum di pagi buta. Juga yang selalu menenangkan saat larut malam bercerita. Ia akan selalu siap sedia untuk segala tangis dan luka yang mendera.
Menghadiahi bahagia dalam perjalanan waktu sepanjang usia. Ayah tak pernah lelah membuat anakanya BAHAGIA. Selalu ada cara yang dia ciptakan agar anak-anaknya merasa aman. Ia berusaha memenuhi segala hal yang dibutukan keluargannya. Namun aku taj mengenal siapa ayahku.

     Ibu menikah dengan lelaki yang dipujanya. Lelaki yang dipujiannya. Lelaki yang diajarkan oleh ibu akhirnya aku panggil  dengan sebutan Ayah. Pernikahan itu melengkapi  kebahagiaan Ibu.
Namun, Cinta tak pernah menjamin  kebahigian setelah resmi menikah, Ibu baru mengetahui teryata ayah memeliki istri lain. Lelaki itu mendustai ibu. Tentu hal itu membuat ibu murka karena disebut sebagai istri muda. Karena memikirkan nasib dan masa depanku, lantas ibu langsung memutuskan untuk bercerai. 

      Harusnya kamu jujur atas semua ini. Kamu paham kan?. Pernikahan tanpa sebuah kejujuran tak akan pernah barhasil dilalui dengan baik’’ Ibuku Manahan getir hatinya. Tapi aku takut kamu tidak bisa menerima aku terlalu menginginkanmu menjadi istiriku, ‘’ucap ayah. ‘’ lalu, apa menurutu sekarang aku bisa menerima begitu saja?!’’ ayah hanya terdiam. Dia tahu kalau perempuan yang ada di depannya sedang hancur perasaannya.

     Ibu mencoba  menerima kenyataan pahit itu. Semua ia lakukan demi aku walau hatinya tak terkira hancurnya. Ibu belajar menerima keyataan lelaki yang cintainya teryata tidak hanya milik dia seutuhnya. Meski demikuan, Ayah jarang sekali pulang. Ia sering meninggalkan ibu dirumah sendirian. Tak banyak waktu bersama ayah. Sampai suatu hari, pernikahan ibu dengan Ayah membuahkan aku. Tapi, saat Masa kehamilan tuanya Ayah tak hadir bahkan menjelang peralinan Ibu harus bersusah payah sendiri diantar oleh saudara dirumah sakit. Di atas ranjang, detik-detik sebelum aku dilahirkan taka ada Ayah mendampigi Ibu. Aku menangis dipelukan Ibu tanpa tahu siapa ayahku?? 

     Tahun demi tahun, aku tumbuh menjadi anak yang diajarkan oleh Ibu untuk menghormati Ayah. Aku dilarang membeci Ayah. Seperti Ibu tak pernah membeci ayah. Meski dalam hatinya banyak perasaan kecewa tak terkira. Kemarahan-kemarahan Ibu menumpuk setiap hari, tapi tak sedikit pun ayah menanggapinya. Kemudian berita terdegar Istri pertamanya meninggal dunia. Tentu saja, hal itu membuat Ayah berduka. Namun, Ayahku sepertinya masih tak menyadari  ada cinta yang besar dari Ibuku. Setelah istri pertamanya meninggal, ayah bukannya pulang kerumsh untuk merawat anank-anaknya Ia malah menikah lagi. Ibu, tak sadarkan diri menerima kenyataan ini. 

     Menginjak kelas 3 SD, ayah pergi meninggalkan rumah tanpa pernah kembali. Ibuku yang kehilangan kesabaraan datang kerumah istri baru ayah. Ibu lelah meminta penjelasan pada ayah. Kesabaraan Ibu telah kandas, hatinya berulang kali tersakiti Akhirnya, Ibu mengajukan perimintaan diceraikan. Namun, Lagi-lagi Ayah Berulah. Ia tak mau menceraikan Ibu.

       Kamu tenagnkan diri. Jangan seperti itu. Aku tak akan menceraikanmu, Tapi aku sudah tak tahan lagi dengan semua ini, ayah tak akan menceraikanmua sampai kapan pun. Ayah bersikers. Kamu masih istriku. Anakku masih ada disini, aku bertanya kepada ayah tentang keberadaan ayah, Namun, Ibu tidak mau bahas lagi tentang ayah ibu suruh aku menutup mulutku aku hanya bisa menerima dan tidak banyak menuntut jawab, sejak saat itu ibu mengajakku hidup berpindah-pindah agar agar ayah tak bisa menemukan kami lagi. Dalam hati, sejujurnya aku iri melihat anak-anak lain memeliki ayah. Aku bahkan memimpikan menerima usapan kepala oleh ayah, lalu ia berkata, ‘’ aku bangga memelikimu seperti ayah-ayah yang lain, tapi aku sadar semua khayalan itu hanya sebatas angan. 
 
    Hidupku terus berlanjut dan semakin dewasa tanpa kehadiran Ayah, aku mendapatkan kabar tentang ayah. Aku minta datang kejakarta oleh saudara tiriku. Sesampai dijakarta, aku berharap bisa mendapat kabar baik tentang ayah. Aku sangat merindukan ayah, aku merasa beruntung karena setidaknya aku punya abang-abng tiri yang teryata masih sangat peduli padaku. Abang-abang tiriku mengatarkan aku dengan mobil. Bkn menuju kerumah, tapi malah  ketoko bunga terlebih dahulu.
Aku piker, Ini pasti kejutaan

   Namun, mataku lantas bersimbah air ketika abang mengatarku kedepan gerbang besar sebuah pemakaman. Aku turun dari mobil dengan langkah gontai. Genggaman tangaku yang memegang bunga lantas lunglai.
Kini, Ayah yang kumiliki sudah tiada aku hanya bisa mendoakan dlam setiap sejudku pada tuhan 
     Ayah, tenganglah disana. Aku selalu ingin memelukmu. Hingga kini Tuhan mengabulkan doaku, aku akan memelukmu. Melepaskan semua rindu yang kadang terasa menyesakkan dada bersama ibu. 


        Kelebihan :: 
  1.   kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan didalam novel ini 
  2. Novel ini juga melampirkan beberapa perjangan anak,Ibu dalam kehidupan nyata
            Kekurangan ::
  1.  Novel ini hampir tidak mempuyai kekurangan, Namun setiap karya manusia pasti memeliki kekurangan. kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan juga ada penulisan yang kurang menarik dan sullit dimengerti
   

Jangan Lupa Beli buku Surat Kecil Untuk Ayah Bukunya Bagus Bgtt. Dan masih banyak lagii cerita-cerita yang sedih

Senin, 13 Juni 2016

Maling Kundang Si anak durhaka


                                        Maling Kundang Si Anak Durhaka
              

Penerbit :: Mulya Jaya-surabaya


SINOPSIS

Cerita rakyat ini tersebar di banyak negara dan daerah diasia tenggara dalam beragama versi nama maling kundang adalah nama yang popoler di daerah sumatra barat.
Pada Zaman dahulu kala disebuah desa nelayan dipesisir sumatra hiduplahmaling kundang,Ayah dan Ibunya maling kundang. mereka begitu miskin, gubuk tempat tinggalnya yang terbuat dari daun dan palepah nipah,pakaian mereka compang camping. Maling kundang adalah orang cerdas,tampan,tangkas. maling kundang mempunyai bekas luka disiku tangan kanannya karna sewaktu kecil dia mengejar anak-anak ayam punya tetangga.
Hari semakin hari Ayah maling kundang pergi merantau untuk mendapatkan kehidupan yang layak akan tetapi Ayah maling kundang tak kembali lagi, bertahun-tahun mereka melawan kini maling kundang telah remaja, Suatu hari Narkoda kaya raya mengajak maling kundang ikut berlayar dengannya dengan berat hati ibu maling kundang melepaskan kepergiannya.
Pada suatu sore ibu Maling kundang dengan kalau maling kundang anaknya akan datang ibunya duduk setia menanti maling kundang yang akan datang, ibu maling kundang memeluk maling kundang akan tetapi maling kundang memeliki rasa malu karna ibunya yang tua renta.  ibunya menyakinkan tapi maling kundang membentak/mendorong ibunya hingga jatuh ketanah.
sungguh amat terluka hati ibu maling kundang, ibunya maling kundang berdoa jadikan anak durhaka menjadi batu karna telah durhaka kepada ibunya sendiri. Tiba-tiba sekejab badai datang mewarjang,ombak samudra bergulung-gulung hingga maling kundang jatuh kelaut dan terdampar dipantai ia berusaha meminta ampun kepada ibunya tetapi kutukan itu telah datangdan akhirnya maling kundang berubah menjadi batu.
   
Pesan :: Jangan pernah durhaka kepada orang tua sejelek-jelek orang tua kita mereka tetap orang tua kandung, yang paling pertama kita harus hargai  seorang wanita yang telah melahirkan,membesarkan kita
sampai kalian dewasa  yang biasa disebut dengan sebutan nama  ibu/mama/bunda/mami/umi